Shipping Mark: Pengertian, Contoh dan Jenis-Jenisnya

Untuk Pemesanan Layanan Pengiriman Klik Di Sini

Shipping mark adalah tanda pengenal sangat penting untuk barang kiriman internasional. Ini seperti label nama raksasa yang membantu semua pihak terlibat dalam proses pengiriman mengidentifikasi dan menangani barang dengan benar. Artikel ini akan membahas mengenai definisi, contoh, hingga tips, simak sampai selesai. 

Baca Juga: Overload Pengiriman: Arti, Penyebab, dan Tips Menghindarinya

Apa Itu Shipping Mark? 

Shipping mark adalah tanda atau label, ditempatkan pada barang atau kemasan untuk memberikan informasi penting tentang pengiriman tersebut. Tanda ini biasanya berupa kode, angka, atau simbol, digunakan untuk mengidentifikasi barang, tujuan pengiriman, informasi penerima, dan instruksi khusus lainnya. 

Shipping mark membantu memastikan bahwa barang dikirim ke tujuan tepat dan dengan benar, serta memfasilitasi proses penanganan dan pengiriman secara efisien di seluruh rantai pasok. Hal ini penting dalam logistik internasional, membantu meminimalkan risiko kesalahan pengiriman serta memastikan barang sampai tepat waktu kepada penerima akhir.

Baca Juga: Apa Itu Linehaul dan fungsinya Dalam Pengiriman Cargo!

Manfaat Penggunaan Shipping Mark 

Shipping mark bertindak seperti label nama raksasa pada kemasan barang. Informasi jelas membuat pihak terkait seperti pengirim, penerima, perusahaan pelayaran, petugas bea cukai, dan petugas gudang dengan mudah mengenali barang Anda. Ini membantu pelacakan barang selama proses pengiriman, menghindari tertukarnya barang.

Dengan informasi akurat dan lengkap, risiko kesalahan pengiriman seperti salah kirim atau salah bongkar barang menjadi jauh lebih kecil, menghemat waktu dan biaya yang mungkin timbul akibat kesalahan tersebut. Menampilkan informasi asal dan tujuan barang, dapat membantu mencegah pencurian atau kehilangan barang selama proses pengiriman.

Memuat informasi penting seperti deskripsi barang dan kode unik dapat membantu mempercepat proses pemeriksaan bea cukai, mengurangi potensi keterlambatan barang yang bisa terjadi akibat proses pemeriksaan yang rumit.

Penggunaan baik menunjukkan perhatian terhadap detail dan profesionalisme dalam proses pengiriman untuk meningkatkan kepercayaan bisnis antara pengirim dan penerima barang. Dengan membuat dan menggunakannya dengan baik dan benar, Anda dapat memastikan barang kiriman sampai ke tujuan dengan aman.

Contoh Shipping Mark

Shipping mark merupakan tanda atau label yang ditempatkan pada kemasan barang untuk memberikan informasi penting terkait pengiriman. Berikut adalah contoh-contoh shipping mark yang sering digunakan pada kemasan barang:

Contoh informasi yang dicantumkan:

  1. Nama Penerima
  2. Alamat Penerima
  3. Nomor Pesanan
  4. Kode Barang
  5. Jumlah Karton
  6. Instruksi Penanganan
  7. Informasi Penandaan Khusus
  8. Kode Barcode atau QR

Panduan penulisan:

  1. Gunakan huruf kapital dan angka yang jelas dan mudah dibaca.
  2. Disarankan menggunakan bahasa Inggris untuk memudahkan pemahaman secara internasional.
  3. Gunakan simbol dan tanda khusus yang sudah umum diketahui fungsinya untuk penanganan khusus, misalnya simbol “Fragile” untuk barang mudah pecah.
  4. Sebaiknya dibuat dengan ukuran cukup besar dan mudah dilihat. 
  5. Tempatkan pada beberapa sisi kemasan barang untuk meningkatkan visibilitas, terutama pada sisi yang mudah terbaca saat proses bongkar muat.
  6. Pastikan dibuat dengan tinta atau bahan yang tahan air dan tidak mudah terhapus selama proses pengiriman.

Hal yang perlu diperhatikan:

  1. Pastikan semua informasi dicantumkan dalam shipping mark akurat dan sesuai dengan detail pengiriman. Kesalahan informasi dapat menyebabkan keterlambatan atau kesalahan pengiriman.
  2. Jika Anda mengetahui bahasa yang digunakan di negara tujuan, tidak ada salahnya untuk menambahkan informasi penting seperti nama penerima dan instruksi penanganan dalam bahasa tersebut. Ini bisa membantu kelancaran proses pengiriman di pihak penerima.
  3. Dalam beberapa kasus, negara tujuan mungkin memiliki peraturan khusus terkait shipping mark. Sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah ada persyaratan khusus yang perlu dipenuhi untuk kelancaran proses pengiriman.

Setiap shipping mark dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan pengiriman tertentu. Ini membantu memastikan bahwa setiap kemasan diberi label dengan informasi yang jelas dan tepat untuk memfasilitasi proses logistik dan pengiriman.

Jenis-Jenis Shipping Mark

Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis shipping mark yang umum digunakan dalam proses pengiriman barang:

1. Shipping Label

Shipping label adalah label atau stiker yang ditempatkan pada permukaan luar kemasan barang. Label ini biasanya mencakup informasi seperti alamat penerima, nomor pesanan, kode barang, dan instruksi penanganan. Shipping label dapat dicetak langsung pada kemasan atau ditempelkan menggunakan label khusus.

2. Stencil Marking

Stencil marking melibatkan penandaan menggunakan stencil, ditempatkan di atas kemasan barang, kemudian cat atau tinta disemprotkan melalui stencil untuk mencetak informasi yang diinginkan, seperti nama, alamat penerima, kode barang, atau nomor pesanan.

3. Barcodes

Barcode adalah representasi grafis dari data yang dapat dibaca mesin. Barcode sering digunakan dalam shipping mark untuk menyimpan informasi identifikasi unik, seperti nomor pelacakan, dapat dibaca oleh pembaca barcode otomatis untuk mempercepat proses pengiriman dan penanganan barang.

4. RFID (Radio-Frequency Identification) Tags

Salah satu jenis shipping mark yang menggunakan teknologi nirkabel untuk mentransfer data secara otomatis. Berbeda dengan shipping label atau stensil marking yang menggunakan informasi visual, RFID Tags menyimpan data secara elektronik dan dapat dibaca dengan menggunakan perangkat RFID reader.

Tips Membuat Shipping Mark

  1. Gunakan huruf kapital dan angka yang jelas dan mudah dibaca, dengan ukuran yang cukup besar untuk dilihat dari jarak pandang yang wajar.
  2. Disarankan menggunakan bahasa Inggris untuk memudahkan pemahaman secara internasional.
  3. Gunakan simbol dan tanda khusus yang sudah umum dipahami secara internasional untuk penanganan khusus, misalnya simbol “Fragile” untuk barang mudah pecah.
  4. Pastikan dibuat dengan tinta atau bahan yang tahan air dan tidak mudah terhapus selama proses pengiriman.
  5. Tempatkan pada beberapa sisi kemasan barang untuk meningkatkan visibilitas, terutama pada sisi yang mudah terbaca saat proses bongkar muat.
  6. Hindari menempatkan pada area yang mudah rusak atau terkelupas selama pengiriman.
  7. Pastikan informasi pada shipping mark konsisten dengan dokumen pengiriman lainnya.

Dengan shipping mark dibuat dengan baik, barang kiriman Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk sampai ke tujuan dengan aman dan tepat waktu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top