CIF: Pengertian dan Perbedaannya dengan FOB

Untuk Pemesanan Layanan Pengiriman Klik Di Sini

Salah satu sektor yang menjadi penyumbang devisa negara terbesar adalah perdagangan internasional. Bisnis ini bukanlah tergolong kecil, bayangkan berapa banyak barang dari luar dan dalam negeri keluar dan masuk untuk diperdagangkan setiap harinya. Dengan lalu lintas perdagangan yang tinggi, pastinya akan menimbulkan permasalahan pada pengiriman barang terutama pada pembebanan biaya yang harus dikeluarkan. Solusi dari permasalahan adalah menggunakan metode pembayaran CIF dan FOB

lantas, apa itu CIF sih? Dan apa sih perbedaannya dengan Fob semua itu akan kami bahas dengan tuntas dibawah ini, jadi simak terus hingga akhir ya!

Baca Juga: Daftar 5 Pelabuhan di Makassar

Pengertian CIF

CIF adalah singkatan dari Cost, Insurance, and Freight yang merupakan metode pembayaran dagang internasional pada saat para pebisnis internasional melakukan transaksi Ekspor maupun impor. Metode CIF biasanya akan mengirimkan barang dengan moda transportasi seperti tranportasi pesawat atau kapal laut.

Dengan metode pembayaran CIF, harga sudah meliputi haraga barang, tarif pengiriman dengan trasportasi Kapal atau pesawat, serta premi asuransi. Penggunaan apa itu CIF dalam ekspor juga sudah akan mengcover segala biaya ongkos kirim dan jaminan barang. Hal ini tentunya sangat memudahakan para ekportir karena dapat hanya membayarakan harga jual barang secara langsung.

Meskipun terkesan lebih praktis dalam pembayaran, namun hal tersebut memiliki dampak pada meningkatnya harga barang. Hal ini juga wajib diperhatikan oleh para ekportir yang ingin menggunakan Cif sebagai metode Pembayaran. Meskipun Metode pembayaran Cif sudah mengcover segala pembiayaan pengiriman barang, namun pada praktiknya sering sekali terdapat biaya tak terduga di pelabuhan yang harus ditanggung oleh ekportir seperti Biaya Bea Cukai, Pajak, Bongkar muat dan lain lain.

Perbedaan FOB dan CIF   

FOB adalah singkatan dari Free On board atau Freight On board, berikut adalah perbedaan metode Pembayaran FOB dan CIF.

1. Cakupan Pengiriman

Para importir yang menggunakan Metode Pembayaran FOB, maka eksportir hanya memiliki tanggung jawab terhadap barang hanya sampai pengiriman ke pelabuhan hingga barang sudah diangkut keatas kapal. Sedangakan dengan menggunakan CIF eksportir tetap memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala proses pengirman barang, dari porses awal hingga akhir.

2. Perizinan

Jika menggunakan metode Fob para eksportir diharuskan untuk membuat Clean On Board Recipt, melakukan pengurusaqn pajak dan izin untuk melakukan ekspor. Jika proses inu sudah dipenuhi maka selanjutnya para importir akan bertanggung jawab akan segala pengiriman barang. Lain hal, jika menggunakan Cif dimana proses akan jauh disimplikasi karena pihak importir akan membayar segala kebutuhan pengiriman sekaligus.

3. Asuransi

Importir memiliki banyak tanggung jawab terahadap Asuransi, biaya freight dan kontrak pengankutan barang antar negara jika menggunakan metode FOB. namun, jika menggunakan metode CIF importir hanya perlu melakukan sekali pembayaran terhadap semua hal tersbut.

Jenis jenis Fob 

Dalam prakteknya banyak sekali jenis jenis metode pembayaran Fob, berikut kami bagikan bagian jenis jenis Metode Fob. 

FOB Origin (FOB Pabrik Asal)

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman barang dari pabrik asal ke pelabuhan pengapalan. Setelah barang tiba di pelabuhan, tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli.

FOB Shipping Point (FOB Titik Pengiriman) 

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang ke pelabuhan pengapalan. Tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli saat barang ditempatkan di kapal atau kendaraan pengangkut.

FOB Destination (FOB Tujuan)

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang ke tujuan akhir yang ditentukan oleh pembeli. Tanggung jawab dan risiko pengiriman tetap pada penjual sampai barang tiba di tujuan yang ditentukan.

FOB Vessel (FOB Kapal)

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang hingga saat barang ditempatkan di kapal yang akan mengangkutnya. Setelah itu, tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli.

FOB Origin (FOB Pabrik Asal) 

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman barang dari pabrik asal ke pelabuhan pengapalan. Setelah barang tiba di pelabuhan, tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli.

FOB Shipping Point (FOB Titik Pengiriman)

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang ke pelabuhan pengapalan. Tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli saat barang ditempatkan di kapal atau kendaraan pengangkut.

FOB Destination (FOB Tujuan) 

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang ke tujuan akhir yang ditentukan oleh pembeli. Tanggung jawab dan risiko pengiriman tetap pada penjual sampai barang tiba di tujuan yang ditentukan.

FOB Vessel (FOB Kapal)

Dalam jenis FOB ini, penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang hingga saat barang ditempatkan di kapal yang akan mengangkutnya. Setelah itu, tanggung jawab dan risiko pengiriman beralih ke pembeli.

Baca Juga: Stevedoring: Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya, Wajib Tahu!

Demikianlah segala pemabhasan kami mengenai apa itu CIF, serta perbedaan Cif dan FOB.Semoga dengan artikel dari kami kali ini, dapat membuka wawasan Anda seputar perdagangan Internasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top